Tuesday, February 11, 2014

Aku Kehilangan Calon Suamiku di Malam Sebelum Pernikahan Kami

Foto: copyright dailymail.co.uk
Vemale.com - Cinta sejati terkadang memang tak mengenal waktu. Begitu pula dengan kematian. Jane Davies dan Max Lowry adalah pasangan yang telah mengalami hal tersebut. Kisah cinta mereka yang indah, ternyata tak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Namun, cinta Jane kepada Max terasa selamanya.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Jane Davies akan menikah dengan Max Lowry pada 25 September 2010. Acara pernikahan direncanakan mereka begitu meriah meski tidak dilaksanakan besar-besaran. Kisah cinta mereka diawali saat remaja, ketika mereka sama-sama bersekolah di Malborough College. 16 tahun tak bertemu, tak disangka mereka berjumpa lagi di sebuah bar di London. Max yang saat itu adalah seorang seniman muda, melamar Jane, seorang pekerja film di hari ulangtahunnya yang ke-34 di bulan April 2010.
Beberapa minggu sebelum menikah, Jane dan Max yang awalnya tinggal bersama dalam satu apartemen, memutuskan untuk tinggal terpisah sementara sesuai dengan tradisi yang berlaku. Malam sebelum pernikahannya, ketika sedang makan malam, perasaan Jane tiba-tiba tidak enak. Ia pun memutuskan untuk menelepon Max. "Saya merasa malam itu harus menemui Max. Entah karena saya terlalu gugup menjelang pernikahan, tetapi saya merasa tidak tenang dan panik. Saya berpikir bahwa malam itu saya harus bertemu Max."
Jane pun memutuskan menelepon Max. Max menjawab teleponnya dengan riang. Tidak ada tanda-tanda sesuatu yang buruk akan terjadi. "Ia mengatakan 'I love you' sebelum menutup teleponnya," ujar Jane. "Sedetik kemudian, terdengar suara bising, seperti erangan panjang yang diikuti dengan kesulitan bicara, seolah-olah Max sulit bernafas". Jane langsung panik dan mengajak ayahnya menuju ke rumah Max. Setelah menggedor pintu rumah Max, petugas kesehatan dan Jane membawanya ke rumah sakit.
Sayangnya, nyawa Max tak dapat tertolong. Ia meninggal tepat di malam sebelum hari pernikahannya. Peristiwa meninggalnya Max akibat serangan jantung ini mengejutkan Jane dan keluarga karena Max dikenal sebagai pribadi yang sangat sehat dan senang berolahraga. Max meninggal karena Sudden Adult Death Syndrome (SADS). SADS adalah istilah umum untuk berbagai penyebab serangan jantung pada orang muda. Kondisi ini terjadi secara acak, tidak bergantung pada riwayat keluarga.
Meski berat bagi Jane, kini ia pun dapat melanjutkan hidupnya kembali. Ia bahagia Max telah tenang di surga. Kini Jane menyibukkan dirinya dengan melukis dan membangun studionya sendiri. Kisah ini mengajarkan kita bahwa kematian dapat datang di saat yang tak terduga, bahkan di usia yang begitu muda. Semoga Jane dapat menemukan kehidupannya yang bahagia meski tak lagi didampingi oleh Max.

No comments:

Post a Comment