Ini bukan hari ibu, namun tak ada salahnya kalau hari ini membahas tentang ibu kan?
Ibu
memang sosok yang luar biasa hebat. Ia yang melahirkan kita dengan
pertaruhan nyawa. Hingga sampai saat ini pun, ada saja cara si ibu untuk
menunjukkan betapa mereka mencintai kita.
Dikisahkan, ada
seorang anak bernama Melissa. Ia sering jengkel dengan ibunya karena
sang ibu sering cerewet dan marah-marah.
Melisa mau ini, sang ibu
melarang. Melisa mau itu sang ibu pun melarang.
Suatu hari,
rupanya Melisa sudah mulai jenuh kecerewetan sang bunda. Akhirnya ia pun
memutuskan untuk pergi dari rumah. Saking emosinya, Melisa lupa bahwa
ia belum makan seharian.
Saat berjalan sudah jauh dari rumah, ia
menemukan sebuah warung yang menjual bakmi lezat. Berjam-jam lamanya
Melisa melihat ke dalam warung, sesekali ia menelan ludah karena melihat
begitu banyak orang makan bakmi tersebut dengan nikmatnya. Niatnya
untuk membeli bakmi pun ia urungkan karena tak sepeser pun uang yang ia
bawa.
Ternyata tak disangka, penjual bakmi memperhatikan Melisa
sejak tadi. Dengan penuh rasa iba ia menawarkan bakmi cuma-cuma kepada
gadis malang ini.
"Ini bakmi buat kamu, makan ya," ujar si mamang penjual bakmi.
"Tapi aku tak punya uang," jawab Melissa.
"Ga usah bayar, gratis."
Akhirnya
dengan lahapnya, Melisa makan bakmi itu. Saat masih belum ada lagi
pembeli yang datang. Si penjual bakmi menghampiri Melisa dan bertanya,
"Rumahmu di mana?".
Akhirnya Melisa menceritakan semuanya kepada bapak si penjual bakmi.
"Bapak baik banget ga kaya mamaku uda cerewet, bawel lago," ujar si gadis malang
"Bagaimana
bisa, sekali saja aku memberikan kebaikan padamu, kau menilaiku orang
baik. Kenapa kamu selalu menilai negatif mamamu? Tidakkah kau sadar,
siapa yang melahirkanmu bertaruh nyawa? Siapa yang menjagamu saat sakit?
Siapa yang membayar sekolahmu agar kau memiliki pendidikan yang layak?
Ia cerewet demi kebaikan anak yang disayanginya," si bapak penjual bakmi
mulai berkomentar.
Mendengar pertanyaan itu, Melisa mulai
menangis. Ia baru sadar bahwa apa yang dikatakan si bapak penjual bakmi
benar.
Keegoisan Melisa selama ini menutup kebaikan sang bunda. Akhirnya
si bapak menyuruh Melisa pulang.
Awalnya ia takut sang ibu akan
marah besar, namun sesampainya di rumah, sang ibu menangis tersedu dan
memeluk Melisa erat, "Kemana saja kamu sayang? Mama dari tadi mencarimu
tak ketemu-ketemu. Jangan tinggalkan mama lagi. Aku teramat
mencintaimu," ujar sang ibu sambil sesenggukan.
"Maafkan aku ma.." hanya itu yang bisa diucapkan Melisa.
Seringkali
kita berpikir kalau orang lain selalu lebih baik dari pada keluarga
sendiri. Ladies, cerewet atau bawelnya sang bunda memang sering tak
masuk akal. Tapi yakinlah, bahwa semuanya demi kebaikan Anda. Jangan
selalu berpikir negatif tentang wanita yang melahirkan Anda itu.
Pikirlah, seberapa besar pengorbanannya pada Anda :)
SALAM HANGAT,
MELSMO SHOP
No comments:
Post a Comment